A. ALUR BERPIKIR LOGIKA PEMROGRAMAN
Logika pemrograman adalah cara berpikir terstruktur, rasional, dan berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah menggunakan komputer.
Dalam logika, setiap langkah harus jelas, dapat dijelaskan, dan memiliki hubungan sebab-akibat.
Alur berpikir logis dalam pemrograman:
- Memahami masalah → Apa yang ingin diselesaikan?
- Menentukan input → Data apa yang dibutuhkan?
- Menentukan proses → Langkah apa yang harus dilakukan?
- Menentukan output → Hasil apa yang ingin dicapai?
- Menerjemahkan langkah ke kode → Ditulis dalam bahasa pemrograman.
Analogi sederhana:
Bayangkan kamu ingin membuat es teh manis.
- Input → daun teh, air panas, gula
- Proses → seduh teh → tambahkan gula → aduk → tambahkan es
- Output → Es teh manis siap minum
- Implementasi → Kamu tulis resepnya agar orang lain bisa menirunya
Begitu juga program: masalah → input → proses → output → kode.
B. DEFINISI PEMROGRAMAN
Pemrograman adalah proses menulis instruksi agar komputer melakukan tugas tertentu. Bahasa pemrograman digunakan sebagai “bahasa komunikasi” antara manusia dengan komputer.
Tujuan pemrograman:
- Mengotomatisasi pekerjaan
- Mengurangi kesalahan manual
- Memecahkan masalah secara efisien
- Menghasilkan solusi yang tepat
Analogi sederhana:
Pemrograman seperti menitipkan pekerjaan kepada robot.
Robot hanya bisa bekerja jika kita memberi perintah yang jelas, urut, dan tanpa ambigu.
Jika instruksi kita salah, robot juga akan melakukan kesalahan.
C. TAHAPAN ALGORITMA PEMROGRAMAN
Tahapan algoritma adalah langkah-langkah dalam merancang solusi sebelum ditulis ke bahasa pemrograman.
Tahapan lengkapnya:
1. Identifikasi Masalah
Memahami apa masalah dan apa yang ingin diselesaikan.
Analogi: Seperti dokter menanyakan gejala sebelum memberi obat.
2. Menentukan Input
Menentukan data apa yang dibutuhkan oleh program.
Analogi: Seperti menyiapkan bahan sebelum memasak.
3. Menentukan Output
Menentukan hasil apa yang diharapkan dari program.
Analogi: Seperti menentukan bentuk kue yang ingin dibuat.
4. Menentukan Proses / Langkah-Langkah
Menyusun urutan langkah logis untuk mengubah input menjadi output.
Analogi: Resep urutan memasak.
5. Menuliskan Algoritma
Membuat langkah lebih formal dengan bahasa yang mudah dipahami (pseudocode / flowchart).
Analogi: Menulis resep lengkap agar orang lain bisa mengikuti.
6. Implementasi ke Kode
Menerjemahkan algoritma ke dalam bahasa pemrograman seperti Python, Java, C++, dsb.
Analogi: Seperti kamu yang menerjemahkan bahasa inggri ske bahasa jawa.
7. Pengujian (Testing)
Menguji apakah program berjalan sesuai yang diharapkan.
Analogi: Mencicipi makanan sebelum disajikan.
8. Debugging
Memperbaiki kesalahan jika ada error.
Analogi: Mengoreksi rasa masakan jika terlalu asin atau kurang manis.
D. KARAKTERISTIK ALGORITMA PEMROGRAMAN
Algoritma yang baik memiliki ciri-ciri tertentu agar mudah dipahami dan dapat dijalankan oleh komputer.
Ciri-ciri utama:
1. Jelas (Definiteness)
Setiap langkah harus jelas, tidak ambigu, dan mudah dimengerti.
Analogi: Resep tidak boleh menulis “bumbunya secukupnya” — harus jelas.
2. Terurut (Orderly)
Langkah disusun dari awal hingga akhir secara runtut dan logis.
Analogi: Kamu tidak mungkin menggoreng ayam sebelum ayamnya dimarinasi.
3. Input yang Tepat (Input)
Algoritma harus memiliki input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output.
Analogi: Tanpa bahan, tidak ada masakan.
4. Output yang Jelas (Output)
Harus menghasilkan keluaran yang sesuai.
Analogi: Jika kamu meracik bahan membuat donat, hasil akhirnya tidak mungkin menjadi bakso.
5. Efektif (Effectiveness)
Langkah harus bisa dikerjakan dalam waktu terbatas, tidak bertele-tele.
Analogi: Resep yang baik tidak menyuruh memasak selama 10 jam untuk membuat makanan sederhana.
6. Finite (Punya Batasan / Termination)
Algoritma harus berhenti jika langkah sudah selesai—tidak berjalan selamanya.
Analogi: Proses memasak pasti berakhir, tidak mungkin mengaduk selama selamanya.
7. Dapat Diimplementasikan
Harus dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
Analogi: Resep yang bisa dipraktikkan, bukan teori yang tidak bisa dilakukan.