#07 STRUKTUR KONTROL PERCABANGAN

A. KONTROL PERCA BANGAN (CONTROL SELECTION)

Kontrol percabangan adalah struktur dalam pemrograman yang digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi tertentu.
Dengan percabangan, program dapat memilih jalur perintah yang berbeda tergantung pada keadaan atau nilai yang diuji.

Dalam bahasa sederhana:

Kontrol percabangan memungkinkan program untuk “memilih” apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Program tidak lagi berjalan lurus dari atas ke bawah, tetapi bisa “berbelok” sesuai kondisi.

Mengapa Percabangan Penting?

Karena hampir semua program membutuhkan keputusan, misalnya:

  • Menentukan apakah pengguna boleh login
  • Mengecek apakah nilai siswa lulus atau tidak
  • Menentukan menu mana yang dipilih
  • Mengatur lampu otomatis berdasarkan waktu
  • Menentukan biaya berdasarkan umur pengguna

Tanpa percabangan, program hanya bisa menjalankan perintah secara urut tanpa logika.

Cara Kerja Percabangan

  1. Program mengecek suatu kondisi (syarat).
  2. Jika kondisi terpenuhi → lakukan perintah tertentu.
  3. Jika kondisi tidak terpenuhi → lakukan perintah lainnya atau abaikan.

Kondisi biasanya berbentuk:

  • perbandingan (>, <, ==, >=, <=)
  • logika (AND, OR)
  • nilai input pengguna

1. Percabangan IF (satu kondisi)

Pengertian

Percabangan if digunakan ketika kita ingin melakukan suatu tindakan hanya jika ada satu kondisi yang terpenuhi.

Bentuk umum:

if (kondisi) {
    // perintah yang dijalankan jika kondisi benar
}
Contoh C++
int nilai = 80;

if (nilai >= 75) {
    cout << "Anda Lulus";
}

 Jika kondisi nilai >= 75 bernilai benar, baris dalam blok if dijalankan.

Analogi IF (Satu Kondisi)

Bayangkan kamu punya pagar otomatis:

  • Jika sensor mendeteksi kartu akses → pagar terbuka
  • Jika tidak → pagar tetap tertutup

Tidak ada opsi lain.
Ada kartu → buka,
Tidak ada → diam.

2. Percabangan ELSE IF (dua kondisi)

Pengertian

Digunakan jika kita ingin mengecek lebih dari satu kemungkinan, dan ada jalan alternatif jika kondisi pertama tidak terpenuhi.

Struktur umum:

if (kondisi1) {
    // aksi jika kondisi1 benar
}
else {
    // aksi jika kondisi1 salah
}
Contoh C++ (dua kondisi)
int umur = 18;

if (umur >= 17) {
    cout << "Boleh Membuat KTP";
}
else {
    cout << "Belum Boleh Membuat KTP";
}
Hanya ada dua pilihan: benar atau salah.

Analogi ELSE (Dua Kondisi)

Ibarat lampu sensor:

  • Jika cahaya terang → lampu OFF
  • Jika cahaya gelap → lampu ON

Ada hanya dua pilihan yang mungkin.

3. Percabangan IF – ELSE IF – ELSE (tiga kondisi atau lebih)

Digunakan untuk mengecek banyak kondisi, lebih dari dua.

Struktur:

if (kondisi1) {
    // aksi jika kondisi1 benar
}
else if (kondisi2) {
    // aksi jika kondisi2 benar
}
else if (kondisi3) {
    // aksi jika kondisi3 benar
}
else {
    // aksi jika semua kondisi salah
}

Contoh C++ (banyak kondisi)

Program penilaian huruf:

int nilai = 85;

if (nilai >= 90) {
    cout << "Grade A";
}
else if (nilai >= 80) {
    cout << "Grade B";
}
else if (nilai >= 70) {
    cout << "Grade C";
}
else {
    cout << "Grade D";
}

Analogi IF – ELSE IF (Multi Kondisi)

Bayangkan kamu masuk ke sebuah mall bertingkat:

  • Jika lantai 1 → bagian pakaian
  • Jika lantai 2 → bagian elektronik
  • Jika lantai 3 → area makanan
  • Jika bukan semuanya → atap

Kamu memiliki lebih dari dua kemungkinan lantai, itulah konsep multi kondisi.

B. PERCA BANGAN SWITCH

Percabangan switch digunakan saat kita memiliki nilai yang pasti dan ingin memilih salah satu tindakan dari banyak pilihan berdasarkan nilai tersebut.

Switch cocok digunakan ketika kondisi berupa nilai tetap seperti angka atau karakter.

Struktur SWITCH

switch (ekspresi) {
    case nilai1:
        // aksi untuk nilai1
        break;

    case nilai2:
        // aksi untuk nilai2
        break;

    case nilai3:
        // aksi untuk nilai3
        break;

    default:
        // aksi jika tidak ada yang cocok
}
“break” Berfungsi menghentikan switch agar tidak mengeksekusi case berikutnya.

Contoh C++ dengan SWITCH

int pilih;

cout << "1. Tambah\n";
cout << "2. Kurang\n";
cout << "3. Kali\n";
cout << "4. Bagi\n";
cout << "Masukkan pilihan: ";
cin >> pilih;

switch (pilih) {
    case 1:
        cout << "Anda memilih Tambah";
        break;

    case 2:
        cout << "Anda memilih Kurang";
        break;

    case 3:
        cout << "Anda memilih Kali";
        break;

    case 4:
        cout << "Anda memilih Bagi";
        break;

    default:
        cout << "Pilihan tidak tersedia";
}
Analogi SWITCH

Bayangkan kamu membeli minuman di mesin vending:

  • Tekan tombol 1 → keluar teh
  • Tekan tombol 2 → keluar kopi
  • Tekan tombol 3 → keluar susu
  • Tekan tombol 4 → keluar air mineral
  • Jika menekan selain tombol yang disediakan → mesin menampilkan “tidak tersedia”

Switch bekerja persis seperti mesin vending:
berdasarkan pilihan angka → keluar aksi tertentu.

C. PERBANDINGAN IF dan SWITCH

Aspek IF / ELSE IF SWITCH
Jenis kondisi kompleks, perbandingan, logika nilai pasti (angka/char)
Flexibilitas sangat fleksibel terbatas
Jumlah kondisi cocok banyak cocok bila pilihan terbatas
Kecepatan sedikit lebih lambat lebih cepat untuk banyak case

D. STUDI KASUS AKHIR

Kasus: Program menentukan jenis kendaraan berdasarkan kode
  • 1 → Motor
  • 2 → Mobil
  • 3 → Bus
Versi IF – ELSE IF
int kode;
cout << "Masukkan kode kendaraan: ";
cin >> kode;

if (kode == 1) {
    cout << "Motor";
}
else if (kode == 2) {
    cout << "Mobil";
}
else if (kode == 3) {
    cout << "Bus";
}
else {
    cout << "Kode tidak dikenal";
}
Versi SWITCH
int kode;
cout << "Masukkan kode kendaraan: ";
cin >> kode;

switch (kode) {
    case 1: cout << "Motor"; break;
    case 2: cout << "Mobil"; break;
    case 3: cout << "Bus"; break;
    default: cout << "Kode tidak dikenal";
}

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak